PENGANTAR
•
Psikoanalisis
Freud dibawa oleh Erich Fromn stlh 9 th Frankfurt School berdiri, dg menulis
buku berjudul The Development of The Dogma of Christ (1931). Isinya mrp
perpaduan pertama antara analisis Marx dg psikoanalisis Freud.
•
Subyek
dari psikoanalisis Freud adalah manusia yg menipu diri tentang dirinya sendiri,
karena adanya mekanisme-mekanisme tak sadar dalam dirinya yg berupa tekanan2
psikis. Dengan menciptakan gambaran palsu, ilusi, delusi, dan melakukan
mekanisme pertahanan diri tetapi sesungguhnya semua itu hanyalah penipuan diri
oleh diri dan penindasan diri oleh dirinya sendiri.
•
Dengan
demikian subyek psikoanalisis Freud berada dlm situasi ketidakbebasan (sama
kaum proletar Marx), hanya pasien Freud ketidakbebasannya adalah ketidakbebasan
psikis
•
Dlm jiwa manusia tersusun lapisan id, ego, dan
superego. Lapisan Id terletak paling bawah terdiri dari motivasi naluriah
termasuk libido seks yg sering kontroversial dg norma lingkungan
•
Lapisan Ego di tengah (ambang sadar) berfungsi
mempertimbangkan kesesuaian pemenuhan motivasi naluriah dg norma lingkungan
•
Lapisan Superego terletak paling atas
(kesadaran) berfungsi utk mengambil keputusan scr rasional sesuai dg norma
lingkungan
•
Psikoanalisis
dpt dipakai untuk mempertajam kritik Marx thd masyarakat modern yg
penindasannya bersifat samar. Psikoanalisis memberikan jalan kebuntuan analisis
antara basis bawah dan bangun atas yg sering dipakai Marx
•
Marx
melakukan kritik thd Hegel, ide adl penentu kenyataan, shg Hegel menyebut yg
rasional itu nyata dan yg nyata itu rasional. Dg berpatok pada asumsi tsb maka
untuk melakukan perubahan ide & kesadaran manusia harus diubah.
•
Menurut
Marx, gagasan akan mjd kuat dan dpt terjadi dalam dunia, apabila situasi
materialnya mendukung. Kegiatan kesadaran manusia itu mengalir langsung sebagai
akibat kegiatan material, yaitu proses hidup manusia.
•
Ide
dlm suatu kelas pasti akan menguntungkan kelas yg menguasai alat produksi, shg
teori yg dibuat kelas penguasa mau tidak mau, sadar tidak sadar pasti akan
membela kelas penguasa. Jadi ideologi berasal dari ide yg telah dianggap benar,
meski tujuan dari penguasa hanya satu yaitu bagaimana melakukan penumpukan
kapital atau material
•
Psikoanalisis
dpt dipakai untuk memahami alasan golongan proletar sudah tidak mempunyai jiwa
revolusioner lagi.
•
Pertama,
dlm soal materi. Kehidupan kelas proletar lumayan membaik, shg akan sulit
membedakan cara berpakaian, tontonan hiburan dari kelas proletar dg borjuis
•
Kedua,
mengenai ide pemikiran mereka hampir sama dg pemikiran dari golongan borjuis.
Shg tujuan mereka saat ini adalah bagaimana mjd borjuis atau seakan-akan
borjuis dan mrk meyakini bahwa sistem kapitalisme yg ada saat ini dipahami
menindas lagi
•
Analisis
Freud dipakai Marcuse ketika mengalami kebuntuan utk memecahkan masalah manusia
yg sekarang tlh mjd satu dimensi
•
Ketika
kaum proletar sdh tdk dipakai sbg kelompok pengembang kebebasan, maka yg bisa
dilakukan utk menciptakan perubahan hanyalah dekonstruksi psikis, utk membuka
tabir kepalsuan
•
Dalam
analisisnya Freud mengenai id atau prinsip kesenangan ego atau prinsip realitas
(organisasi sosial), menjelaskan bahwa sebenarnya telah terjadi antagonisme
atau kontradiksi antara dua prinsip tsb
•
Kondisi
yg terjadi menggambarkan prinsip realitas selalu menekankan dorongan
kesenangan, shg utk dpt hidup sesuai dg realitas sosial dlm masy individu hrs
rela menunda atau menekan kesenangannya
•
Penundaan
akan kesenangan itu kemudian akan muncul dalam aktivitas yg tak sadar
•
Prinsip
realitas tidak lain adalah prinsip produktivitas, prinsip ini tidak menjami
akan terpenuhinya dorongan instingtif, tetapi untuk mengejar produktivitas yait
pertumbuhan ekonomi.
•
Prinsip
realitas akan sangat bersifat represi untuk mewujudkannya. Sifat ini muncul
karena adanya kelangkaan alat pemuas kebutuhan, shg dlm pemikiran manusia hanya
ada keinginan bagaimana meningkatkan produksi, hal ini menjadikan buruh
melakukan kerja, kerja dan kerja
•
Kondisi
ini mengkonstruksi dlm pemikiran masyarakat modern shg menjadi dorongan
instingtif. Hal-hal mengenai kesadaran palsu tsb yg sulit untuk diterangkan dg
ajaran Marx shg perlu bantuan psikoanalisis
•
Psikonalisis
dlm model kritis dipakai untuk melihat kondisi terhegemoni atau mengritik
rasionalitas yg tidak bebas. Untuk melihat penindasan, Fromn menganjurkan utk
melihat bagaimana manusia dlm kehidupan modern secara tidak sadar seringkali
lari dari kebebasan. Perilaku ini sering tidak disadari namun perilaku ini
merupakan perilaku yg tidak sehat
3 gejala kondisi manusia
lari dari kebebasan:
- Manusia
pasrah terhadap kekuatan lain dan tunduk begitu saja (terhegemoni) oleh
orang lain atau sistem baik itu negara ataupun partai, atau manusia
berusaha menjadi kekuasaan sendiri, dengan jalan memaksakan kehendaknya
kepada orang lain
- Gejala
perusakan diri sendiri misalnya yg paling ekstrm ketika tidak mampu
menguasai dan mengatasi masalah maka manusi alari dengan bunuh diri ata
yang ringan menjadi pencandu alkohol atau ganja
- Manusia
lari dg jalan melakukan imitasi atau penyesuaian dg kondisi yg sedang
popular. Orang melakukan imitasi kepada teman-teman sekelompok misal ikut
organisasi kiri, memakai baju marxist,dll
•
Apabila
seseorang berperilaku hanya karena menyesuaikan dg orang lain, cara berbicara,
berpikir, berperasaan kita, seperti orang lain dlm masy maka sebenarnya Subjek
Telah Mati, karena identitasnya Subjek Hilang, keakuannya menjadi lenyap, tidak
ada lagi kesejatian di dalam dirinya. Kondisi ini oleh Fromn disebut Bunglon
Sosial
•
Kondisi
dpt dipakai sbg pijakan dasar utk bersifat kritis di zaman modern ini. Kita
tidak boleh hanya melindungi diri dari bahaya kehilangan hidup namun juga dari
bahaya kehilangan akal pikiran kita.
•
Misal
Perilaku Homoseksual maka perlu dicari ke dalam kehidupan kecilnya, bagaimana
hubungan dia dg ibu dan ayahnya. Hal itu ditarik ke dalam konsep umum bahwa
kehidupan masa lalu menentukan kehidupan kita saat ini. Ini akan dipakai sbg
salah satu unsur pijakan penelitian kritis yg selalu mensejarah
KESIMPULAN
•
Ciri
dari tradisi Teori Kritis, memberi kebebasan subjek artinya subjek dipandang
sbg sesuatu yg utama (pusat realitas), manusia sbg subjek memp kehendak yg
mampu merubah kondisi sosial & membuat sejarah.
•
Teori
kritis mempunyai sifat membebaskan masyarakat dari penindasan yg sifatnya semu.
Hal ini harus dijelaskan dg menumbuhkan kesadaran melalui rasio kemudian
dipaparkan dg analisis yg sifatnya psikologi namun dlm lingkup yg lebih luas
yaitu masyarakat
•
Teori
Kritis berusaha untuk menjadi praktis untuk melakukan perubahan terhadap segala
realitas yg dianggap menindas atau mengalienasi manusia. Tujuannya adalah utk
menciptakan masyarakat emansipatoris bebas dari penindasan
•
Dengan
kata lain teori kritis berbeda dg teori filsafat tradisional yang hanya bersifat
kontemplatif ataupun lamunan yg jauh dari kehidupan dari kehidupan manusia
dalam masyarakat yg nyata. Teori kritis tidak berakhir pada paparan deskriptif
namun sampai pada aksi yaitu kritis transformatif
makasihh, sangat bermanfaat :)
BalasHapus