PENGHEGEMONI ALIRAN KRITIS
PENGANTAR
- Hegel tidak menerima adanya pertentangan mutlak antara bidang akal budi teoritis (ide) dan akal budi praktis (alam atau materi) – kritik Hegel thd Kant
- Bagi
Hegel, keduanya berasal dari satu sumber yaitu subjektif manusia. Dunia alam
dan dunia kebebasan (ide) tidak saling bertentangan namun saling melengkapi.
Hubungannya bersifat dialektika (anti status quo)
- Dialektika merupakan sebuah bentuk penalaran yg menganggap segala sesuatu terdapat penentangnya dan pertentangan tsb dianggap sbg sesuatu yg esensial
TIGA FASE DIALEKTIKA
- Fase
Pertama adalah Tesis, suatu keadaan awal tertentu
- Fase
Kedua adalah Antitesis, merupakan sesuatu yg bertentangan (kontradiksi) dg
keadaan pertama
- Fase
Ketiga adalah Sintesis. Mempunyai dua arti. Pertama, dicabut dan
ditiadakan atau tdk berlaku lagi. Kedua, diangkat atau dibawa ke arah yg
lebih tinggi. Kebenaran tesis dan antitesis disimpan dlm sintesis
SIFAT DIALEKTIKA
- Proses dialektika akan berlangsung terus
menerus shg sintesis yg telah terbentuk akan menjadi tesis yg baru kemudian
diserang atau dinegasikan oleh antitesis yg kemudian terbentuklah sintesis baru
lagi
- Proses ini tdk pernah terselesaikan dan
akan tetap mjd proses yg sifatnya tidak linier namun bentuknya spiral
- Artinya, realitas selalu berubah terus,
tidak ada realitas pun yg tetap karena perubahan waktu
Contoh: Konsep Bentuk Negara
Bentuk negara pertama adl Diktator (tesis), dg ciri: keteraturan
(order) dpt terjaga tetapi kebebasan menyampaikan pendapat warga sangat
dibatasi
Bentuk ini dinegasikan dg bentuk negara Anarkhis (anti tesis), dg
ciri: warga negara bebas mutlak (tanpa batas) dpt melakukan apa saja, tata
kemasyarakatan mjd kacau.
Dua bentuk ekstrim ini (saling bertentangan) didamaikan dlm sintesis yaitu Demokrasi
Konstitusi (Sintesis), dg ciri: kebebasan warga negara dijamin namun
dibatasi oleh peraturan yg berlaku agar tatanan yg ada dlm masy tetap terjaga
- Dalam
bentuk demokrasi konstitusi, baik diktator maupun anarkhis sdh lewat atau
sudah tidak ada lagi tetapi apa yang bernilai dlm bentuk tersebut tetap
dipakai dan disimpan dlm bentuk demokrasi konstitusi
- Sesuatu
yg bernilai dlm diktator adalah hidup kemasyarakatan yg teratur (order)
dan sesuatu yg bernilai dlm anarkhi adalah kebebasan.
- Keduanya
tetap tersimpan dan didamaikan ke dalam sistem yg satu yaitu Demokrasi
Konstitusional yg dikenalkan Hegel
- Hegel
menempatkan kegiatan pengetahuan kita atau rasio di dalam konteks proses
perkembangan pengetahuan di dalam sejarah
- Rasio
bersifat kritis tidak dg cara transendental dan ahistoris seakan-akan
rasio itu sdh sempurna pada dirinya
- Rasio
bukanlah kesadaran lengkap yg bebas dr rintangan2 dalam sejarah umat
manusia dan alam melainkan merupakan proses mjd semakin sadar dan rasional
justru di dalam rintangan-rintangan itu
- Sejarah
sbg proses panjang dimana pengetahuan rasional kita dpt berkembang.
Sejarah tak lain dari pergumulan rasio merefleksikan dan membebaskan diri
dari rintangan2 utk mjd semakin sadar
- Perlunya
rasio untuk mengarahkan kesadaran, bagian yg mampu membuat manusia
mengubah lingkungannya adl mereka yg mempunyai rasio tentang dunia
- Salah
satu contoh adalah proses penyadaran rasio yg diperoleh dlm Revolusi
Perancis
- Meskipun
revolusi ini menghasilkan korban2, berkat pertentangan2 inilah warga
negara memperoleh kebebasannya dari kekuasaan monarkhi absolut
- Kesadaran
demokratis yg diperoleh dlm revolusi Perancis tak lain dari hasil refleksi
dan perjuangan rasio sendiri utk menyadari adanya rintangan2 utk mjd
semakin bebas dan sadar
- Proses
sejarah manusia memahami siapa dirinya, apa itu masyarakat, kebudayaan dan
alam semesta adalah proses pembentukan-diri Rasio
Kritik berarti negasi atau dialektika karena bagi
Hegel kesadaran timbul melalui rintangan-rintangan dg cara menegasi atau
mengingkari rintangan2 itu
Kritik adl refleksi atas proses
mjd sadar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar