Senin, 16 April 2012

IMANUEL KANT


KLAIM PENGETAHUAN
  • Abad 18, klaim pengetahuan ada 2 kategori.
  • Pertama, tradisi rasionalis bahwa klaim pengetahuan dpt pasti didasarkan pd rasio/penalaran, ide bawaan yg melekat dlm kemanusiaan atau dikirim langsung dr Tuhan. Kedua, tradisi empiris bahwa klaim pengetahuan hrs didasarkan pd pengalaman indrawi drpd sekedar rasio
  • Namun bg Kant, penalaran dan pengindraan tdk akan dpt memberi kita pengetahuan ttg apapun.
PENGANTAR
  • Mempertanyakan condition of possibility dari pengetahuan itu sendiri (apa makna dan isi pengetahuan, bgmn dasar dari kebenaran pengetahuan)
  • Bagi Kant, manusia tidak akan pernah memperoleh pengetahuan yg hakiki mengenai sesuatupun. Yg ada adalah penafsiran kita terhadap sesuatu.
  • Kant tidak mau terjebak pada suatu konsep kebenaran yang belum dikritisi karena hal itu akan menjadi pengetahuan yang sifatnya dogmatis. Jalan yg dipakai oleh rasio murni tanpa kritik lebih dahulu atas kemampuan2nya sendiri
  • Oleh karena itu, Kant menekankan keharusan untuk menyelidiki kemampuan dan batas-batas rasio shg dpt dianggap sbg suatu kebenaran
  • Hal yg penting dari pengetahuan adalah bagaimana melakukan pengujian, dg jalan apa dan atas dasar apa rasio mengartikan sebuah realitas
  • Rasio kita sendirilah yang menjadi alat untuk menyelidiki perkara-perkara metafisik
  • Pengujian fakta empiris harus bebas dari dogmatis atau prasangka
  • Pengujian dilakukan dengan melakukan dialektika atau mengambil titik tengah antara empirisme (berdasarkan pengalaman) dan rasionalisme (berdasarkan pemikiran)
PROSES PENGUJIAN
  • Akal pikiran mengatur kesan2 yg datang kepada manusia dari dunia empiris atau pengalaman indrawi dlm bentuk kategori2 seperti ruang, waktu, sebab akibat,dll
  • Kemudian akal pikiran melakukan sistematisasi pengalaman ke dalam kategori2 yg ada, dan dirumuskan menjadi sebuah simpulan
  • Manusia tidak tahu sama sekali bagaimana sesungguhnya wujud dunia objektif di luar pikiran kita
  • Manusia hanya mengetahui alam atau realitas, hanya realitas yg telah di olah akal pikiran sesuai dg kategori-kategori yang ada
3 PROSES PENGENALAN
  1. Pengenalan pada taraf indra yg menangkap kesan2 berdasarkan pengamatan indrawi dari objek yg tampak
  2. Pengenalan dalam taraf akal. Tugas dari akal adalah mengatur data-data indrawi. Akal mulai melakukan pengenalan thd benda/materi dan dihubungkan dalam bentuk kategori2 yg ada dlm akal
  3. Pengenalan dalam taraf rasio. Tugas rasio adalah menarik simpulan dari kategori2 yg dibuat akal
Misal: pengetahuan tentang sebuah rumah
Apa yang anda bisa katakan tentang konsep rumah?
Jika anda melihat suatu benda yg berbentuk kotak, ada pintu, jendela, dapatkah disebut sebagai rumah?
Apakah disebut rumah atau tidak tergantung bagaimana akal dan rasio anda berpikir

  • Tujuan dari filsafat Kant adalah menyusun filsafat transenden yaitu suatu prinsip dasar pengetahuan ygn berlaku secara mutlak dan umum
  • Prinsip dasar itu tidak berasal dari pengalaman sebab pengalaman tidak pernah menghasilkan pengetahuan yg mutlak tetapi harus melekat pada akal budi
  • Artinya semua pengetahuan ditentukan rasio, tidak seluruh pengetahuan berasal dari pengalaman karena gambaran-gambaran yg kita miliki dibuat oleh akal pikiran dari bahan-bahan yg tdk teratur yg disajikan oleh indra
  • Kant ingin melihat sejauh mana akal pikiran mengenal kenyataan
  • Misal: 1 + 2 = 3, tahukah anda satu itu seperti apa?
  • Oleh karena itu ada pernyataan2 yg sulit dibuktikan secara ilmiah “Imperatif Kategoris”, sebagai suara batin atau moral yg dimiliki semua orang, shg tidak bisa dibuktikan

  • Perlu upaya pencerahan melalui semboyan Sapare Aude sebagai semboyan kedewasaan manusia dalam arti mampu berpikir menggunakan akal budi tanpa dipengaruhi pihak luar artinya hal itu dapat dikatakan menuju kekritisan
  • Harapannya orang tidak akan menganggap alam atau realitas yang ada saat ini bukan merupakan God Given tetapi merupakan suatu bentuk konstruksi sosial
  • Ketika mereka menggunakan akal budi maka mereka akan bebas dari kungkungan itu dan terwujudlah masyarakat rasional yg egaliter
  • Inilah sifat kritis dari Imanuel Kant
  • Dg demikian, pengetahuan adl produk dr konsep (pemahaman) dan pengalaman diperantarai ruang-waktu yg keduanya datang scr bersama-sama.
  • Shg, tugas filsafat pd dasarnya adl tugas utk melacak keterbatasan kita sendiri dan memperjelas apa yg kita bisa dan tidak bisa klaim ttg dunia.
  • Tugas ini dsebut Kant sbg “kritik”
  • Rasio dpt mjd kritis thd kemampuannya sendiri dan dpt mjd pengadilan setinggi-tingginya thd hasil refleksinya sendiri yaitu ilmu pengetahuan dan metafisika
  • Kritik dlm pengertian Kantian berarti kegiatan menguji sahih tidaknya klaim-klaim pengetahuan tanpa prasangka dan kegiatan ini dilakukan oleh rasio belaka
  • Filsafat Kant mengenai pengetahuan memberikan penafsiran baru bagi Frankfurt School dg memasukkan sejarah sbg pembentuk realitas
  • Apabila kita menafsirkan situasi saat ini berdasarkan pengamatan maka kita tidak akan menemukan sebuah struktur realitas yg sebenarnya karena realitas yg terjadi mrp hasil dari peristiwa masa lalu
  • Untuk itu sejarah juga mjd kajian agar di dapat pengetahuan, dg sejarah kita akan melihat terbentuknya realitas dan realitas terjadi karena kekuasaan pihak kuat thd pihak yg lemah ataupun berjalan secara alami
  • Kebenaran dan sejarah tidak ditentukan oleh kekuatan alam dan mistis tetapi ditentukan oleh manusia itu sendiri sebagai subjek perubahan

KRITIK:
Kegiatan menguji sahih tidaknya klaim pengetahuan tanpa prasangka dan kegiatan ini dilakukan oleh rasio






Tidak ada komentar:

Posting Komentar