KLAIM PENGETAHUAN
- Abad
18, klaim pengetahuan ada 2 kategori.
- Pertama,
tradisi rasionalis bahwa klaim pengetahuan dpt pasti didasarkan pd
rasio/penalaran, ide bawaan yg melekat dlm kemanusiaan atau dikirim
langsung dr Tuhan. Kedua, tradisi empiris bahwa klaim pengetahuan hrs
didasarkan pd pengalaman indrawi drpd sekedar rasio
- Namun
bg Kant, penalaran dan pengindraan tdk akan dpt memberi kita pengetahuan
ttg apapun.
PENGANTAR
- Mempertanyakan
condition of possibility dari pengetahuan itu sendiri (apa makna
dan isi pengetahuan, bgmn dasar dari kebenaran pengetahuan)
- Bagi
Kant, manusia tidak akan pernah memperoleh pengetahuan yg hakiki mengenai
sesuatupun. Yg ada adalah penafsiran kita terhadap sesuatu.
- Kant
tidak mau terjebak pada suatu konsep kebenaran yang belum dikritisi karena
hal itu akan menjadi pengetahuan yang sifatnya dogmatis. Jalan yg dipakai
oleh rasio murni tanpa kritik lebih dahulu atas kemampuan2nya sendiri
- Oleh
karena itu, Kant menekankan keharusan untuk menyelidiki kemampuan dan
batas-batas rasio shg dpt dianggap sbg suatu kebenaran
- Hal
yg penting dari pengetahuan adalah bagaimana melakukan pengujian, dg jalan
apa dan atas dasar apa rasio mengartikan sebuah realitas
- Rasio
kita sendirilah yang menjadi alat untuk menyelidiki perkara-perkara
metafisik
- Pengujian
fakta empiris harus bebas dari dogmatis atau prasangka
- Pengujian
dilakukan dengan melakukan dialektika atau mengambil titik tengah antara
empirisme (berdasarkan pengalaman) dan rasionalisme (berdasarkan pemikiran)
PROSES PENGUJIAN
- Akal
pikiran mengatur kesan2 yg datang kepada manusia dari dunia empiris atau
pengalaman indrawi dlm bentuk kategori2 seperti ruang, waktu, sebab
akibat,dll
- Kemudian
akal pikiran melakukan sistematisasi pengalaman ke dalam kategori2 yg ada,
dan dirumuskan menjadi sebuah simpulan
- Manusia
tidak tahu sama sekali bagaimana sesungguhnya wujud dunia objektif di luar
pikiran kita
- Manusia
hanya mengetahui alam atau realitas, hanya realitas yg telah di olah akal
pikiran sesuai dg kategori-kategori yang ada
3 PROSES PENGENALAN
- Pengenalan
pada taraf indra yg menangkap kesan2 berdasarkan pengamatan indrawi dari
objek yg tampak
- Pengenalan
dalam taraf akal. Tugas dari akal adalah mengatur data-data indrawi. Akal
mulai melakukan pengenalan thd benda/materi dan dihubungkan dalam bentuk
kategori2 yg ada dlm akal
- Pengenalan
dalam taraf rasio. Tugas rasio adalah menarik simpulan dari kategori2 yg
dibuat akal
Misal: pengetahuan tentang sebuah rumah
Apa yang anda bisa katakan tentang konsep rumah?
Jika anda melihat suatu benda yg berbentuk kotak,
ada pintu, jendela, dapatkah disebut sebagai rumah?
Apakah disebut rumah atau tidak tergantung
bagaimana akal dan rasio anda berpikir
- Tujuan
dari filsafat Kant adalah menyusun filsafat transenden yaitu suatu prinsip
dasar pengetahuan ygn berlaku secara mutlak dan umum
- Prinsip
dasar itu tidak berasal dari pengalaman sebab pengalaman tidak pernah
menghasilkan pengetahuan yg mutlak tetapi harus melekat pada akal budi
- Artinya
semua pengetahuan ditentukan rasio, tidak seluruh pengetahuan berasal dari
pengalaman karena gambaran-gambaran yg kita miliki dibuat oleh akal
pikiran dari bahan-bahan yg tdk teratur yg disajikan oleh indra
- Kant
ingin melihat sejauh mana akal pikiran mengenal kenyataan
- Misal:
1 + 2 = 3, tahukah anda satu itu seperti apa?
- Oleh
karena itu ada pernyataan2 yg sulit dibuktikan secara ilmiah “Imperatif
Kategoris”, sebagai suara batin atau moral yg dimiliki semua orang,
shg tidak bisa dibuktikan
- Perlu
upaya pencerahan melalui semboyan Sapare Aude sebagai semboyan
kedewasaan manusia dalam arti mampu berpikir menggunakan akal budi tanpa
dipengaruhi pihak luar artinya hal itu dapat dikatakan menuju kekritisan
- Harapannya
orang tidak akan menganggap alam atau realitas yang ada saat ini bukan
merupakan God Given tetapi merupakan suatu bentuk konstruksi sosial
- Ketika
mereka menggunakan akal budi maka mereka akan bebas dari kungkungan itu
dan terwujudlah masyarakat rasional yg egaliter
- Inilah
sifat kritis dari Imanuel Kant
- Dg
demikian, pengetahuan adl produk dr konsep (pemahaman) dan pengalaman
diperantarai ruang-waktu yg keduanya datang scr bersama-sama.
- Shg,
tugas filsafat pd dasarnya adl tugas utk melacak keterbatasan kita sendiri
dan memperjelas apa yg kita bisa dan tidak bisa klaim ttg dunia.
- Tugas
ini dsebut Kant sbg “kritik”
- Rasio
dpt mjd kritis thd kemampuannya sendiri dan dpt mjd pengadilan
setinggi-tingginya thd hasil refleksinya sendiri yaitu ilmu pengetahuan
dan metafisika
- Kritik
dlm pengertian Kantian berarti kegiatan menguji sahih tidaknya klaim-klaim
pengetahuan tanpa prasangka dan kegiatan ini dilakukan oleh rasio belaka
- Filsafat
Kant mengenai pengetahuan memberikan penafsiran baru bagi Frankfurt
School dg memasukkan sejarah sbg pembentuk realitas
- Apabila
kita menafsirkan situasi saat ini berdasarkan pengamatan maka kita tidak
akan menemukan sebuah struktur realitas yg sebenarnya karena realitas yg
terjadi mrp hasil dari peristiwa masa lalu
- Untuk
itu sejarah juga mjd kajian agar di dapat pengetahuan, dg sejarah kita
akan melihat terbentuknya realitas dan realitas terjadi karena kekuasaan
pihak kuat thd pihak yg lemah ataupun berjalan secara alami
- Kebenaran
dan sejarah tidak ditentukan oleh kekuatan alam dan mistis tetapi
ditentukan oleh manusia itu sendiri sebagai subjek perubahan
KRITIK:
Kegiatan menguji sahih tidaknya klaim
pengetahuan tanpa prasangka dan kegiatan ini dilakukan oleh rasio
Tidak ada komentar:
Posting Komentar