Antropologi, merupakan ilmu Bantu dalam ilmu politik. Hal ini mengingat
dalam antropologi memberikan kontribusi besar dalam pengertian-pengertian dan
teori-teori tentang kedudukan serta peranan satuan-satuan sosial-budaya yang
lebih kecil dan sederhana. Sebagaimana kita ketahui, antropologi mula-mula lebih
banyak memusatkan perhatian pada masyarakat dan kebudayaan di suku-suku
terpencil pedalaman, sedangkan sosiologi lebih memusatkan perhatian pada
kehidupan masyarakat kota. Namun lambat laun antropologi dan sosiologi saling
mempengaruhi baik dalam obyek penelitian maupun dalam pembinaan teori-teori.
Akibatnya pada saat ini batas-batas antara kedua ilmu sosial itu menjadi kabur.
Belakangan ini perhatian sarjana ilmu politik terhadap antropologi menjadi
makin meningkat, sejalan dengan bertambahnya perhatian dan penelitian tentang
kehidupan serta usaha modernisasi politik di negara-negara baru maupun
berkembang. Mulanya di negara-negara tersebut penelitian berkisar pada masalahmasalah
makro, seperti pengaruh kolonialisme, perjuangan kemerdekaan,
kedudukan dan peranan para elite politik, dan sebagainya. Tetapi karena betapa
kompleksnya persolan-persoalan yang dihadapi di negara-negara baru maupun
berkembang tersebut terutama dalam pembinaan kehidupan yang bercorak
nasional itu, maka hal ini diperlukan pendekatan yang lebih hati-hati dalam
gerakan nation-building untuk dipahami berbagai karakteristiknya yang melekat
kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar