Anakku yang ku kasihi…
Tanpa disadari oleh kita masa berlalu terlalu cepat dan kau yang ketika
dulu masih kecil, manja dalam pelukan umi, kini telah menjadi gadis
remaja dan telah mula belajar arti kehidupan. Zaman yang kau lalui dan
alami kini adalah zaman yang penuh pancaroba, penuh dugaan dan cobaan.
Cobaan yang sering mengganggu iman dan hatimu, perasaan dan nafsumu,
kewibawaan dan tugas-tugasmu. Ketika inilah kau, kau ingin merasakan
semua keadaan, semua kenikmatan hidup. Kau ingin menjadi manusia yang
dipuja dan disanjung banyak orang.Kau ingin disayangi dan menyayangi.
Anakku sayang,
Jika tiada iman, niscaya lunturlah segala kekuatan, hancurlah segala
kebaikan. Oleh itu, umi berpesan agar engkau berhati-hati dalam berfikir
dan bertindak, batasilah kehendakmu dengan rasa takut pada Allah karena
tidak ada orang yang tidak dicatat amal dosanya, tidak ada orang yang
dikecualikan, termasuk kau. Pernah seorang soleh berkata,”seorang remaja
jika dapat melalui cobaan hidupnya dengan baik, tenang dan penuh
kebaikan, mampu menolak kehendak-kehendak nafsu, maka percayalah dia
manusia yang paling sukses selama hidupnya. Manakala seorang pemuda yang
gagal menggunakan masa remajanya untuk mencari kebaikan, rugilah ia dan
celakalah hidupnya esok dan yang akan datang”.
Wahai anakku sayang..
Seringkali umi menangis, melihat perubahan pada dirimu. Dulu, kau tidak
begini. Engkau seorang yang taat pada perintah ibu, yang malu bila
auratmu terbuka, walaupun tertiup angin. Kau amat teliti dan hati-hati
dalam menjaga sholat-sholatmu dan kau suka bila umi ceritakan tentang
ketokohan wanita-wanita dahulu. Anakku sayang.. ibu tanam satu harapan
padamu, kiranya bila kau besar nanti, kau akan menjadi orang solehah.
Wahai Anakku…
Wanita itu dijadikan Allah dengan dipenuhi keindahan, unik dan
menakjubkan. Pandai-pandailah kau hargai nikmat yang telah diberikan
itu. Jikapun kau cantik, jangan biarkan kau dikuasai rasa takjub, bangga
atas keindahan wajahmu. Masih banyak orang yang mempunyai kelebihan
diatas mu. Jangan kau permainkan perasaan lelaki atas kejelitaan
wajahmu. Jagalah, syukurilah dan takutlah kepada Allah atas balasan azab
yang dijanjikan untuk mereka yang berdosa. Jagalah auratmu sentiasa
terutama apabila berurusan dengan lelaki. Tanamkan rasa malu di hatimu.
Tanamkan sifat sombong dan penakut pada lelaki yang bukan muhrimmu.
Biarlah kau dipandang mata tidak secantik bunga lily yang bangun bagai
pelangi di cakrawala asalkan kau dapat pertahankan sebutan sebagai
wanita solehah di sisi Allah. Dan tentunya kau dipandang paling cantik
di sampingNya.
Anakku sayang…
Saat kau berpakaian, maka sebenarnya untuk menutup kulitmu, untuk
melindungi bentuk badanmu daripada pandangan lelaki jalanan. Oleh itu,
pakaianmu hendaklah longgar, tidak tipis dan satu lagi anakku, pakaian
mu itu tidak menyerupai pakaian wanita-wanita yang dihatinya tidak ada
rasa takut akan adzab Allah. Perhatikan hadith ini…”Sesungguhnya antara
penduduk neraka ialah wanita-wanita yang berpakaian tetapi
telanjang(pakaiannya tidak berfungsi sebagai alat untuk menutup aurat),
perempuan-perempuan yang condong kepada maksiat dan berusaha menarik
orang lain melakukan maksiat. Mereka ini tidak mungkin akan masuk surga
selama-lamanya dan tak akan dapat mencium baunya selama-lamanya. Jangan
kau merasa dirimu terlalu gagah hingga kau sanggup melanggar hukum-hukum
Allah dengan sengaja. Apatah lagi jika melanggar peraturannya dengan
rasa bangga dan sombong, ingkarmu terhadap hukum-hukum itu, samalah
maknanya kau melawan Tuhanmu, sedangkan kau cuma seorang hamba dan Allah
itu Tuhanmu, Maha Memiliki segala isi langit dan bumi.
Wahai Anakku Sayang…
Sabarlah dalam melaksana perintah-perintah Allah biarpun kau merasakan
beratnya. Setiap petunjuk Allah itu tak ada yang sia-sia. Sesungguhnya
Allah tak pernah memberati hambaNya apalagi menzaliminya. Sabar yang kau
lakukan niscaya dilihat Allah, dan Dia pastinya akan mengurniakan
buatmu ganjaran pahala yang besar. Tanamkan rasa kasih pada Allah wahai
anakku. Bila kau menyayangi seseorang, tentunya segala perintahnya akan
kau turuti tanpa bantahan. Begitulah dengan perintah Allah, turutilah
wahai anakku, ikutilah tanpa protes. Moga kau dikurniakan kekuatan untuk
mengikut langka-langkah yang diredhai Allah. Itulah doa dan harapan umi
wa abi...
Dari seorang ibu yang sangat mencintai anaknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar